Kamis, 19 Januari 2012

Pengantar Bisnis

Bab VII
MANAJEMEN PRODUKSI
v  PERKEMBANGAN  MANAJEMEN PRODUKSI

Manajemen produksi berkembang setelah manusia menghasilkan barang dan jasa. Pesatnya perkembangan manajemen produksi terjadi berkat dorongan dari beberapa faktor yang menunjang, yaitu :

1.      Adanya pembagian kerja (division of labour) dan spesialisasi.
2.      Revolusi Industri
3.      Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar manusia, dan model keputusan.
4.      Perkembangan alat dan teknologi yang mencakup penggunaan komputer.


v  PENGERTIAN MANAJEMEN PRODUKSI

Pengertian manajemen produksi tidak terlepas dari pengertian manajemen. Dalam manajemen didapati kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan atau mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain. Dalam pengertian ini terdapat tiga unsur penting, yaitu adanya orang yang lebih dari satu, adanya tujuan yang ingin dicapai, dan orang yang bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan tersebut.
Manajemen Produksi merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya berupa sumber daya manusia, sumber daya alat, dan sumber daya dana serta bahan secara efektif dan efisien, untuk menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa.

v  PENGERTIAN PRODUKSI

Istilah produksi digunakan dalam organisasi yang menghasilkan keluaran atau output berupa barang maupun jasa. Secara umum, Produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransportasikan masukan (input) menjadi keluaran (output).
Dalam arti sempit, pengertian produksi hanya dimaksudkan sebagai kegiatan yang menghasilkan barang, baik barang jadi atau setengah jadi, barang industri, suku cadang, maupun komponen-komponen penunjang.
Dengan pengertian ini, produksi dimaksudkan sebagai kegiatan pengolahan dalam pabrik. Pengertian produksi dalam ekonomi mengacu pada kegiatan yang berhubungan dengan usaha penciptaan dan penambahan kegunaan atau utilitas suatu barang dan jasa.

v  PROSES PRODUKSI

Proses produksi ditinjau dari 2 segi, yaitu :

        I.            Kelangsungan Hidup

1.      Produksi Terus-menerus (Continuous Production)
Produksi terus-menerus dilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk barang-barang.

2.      Produksi yang Terputus-putus (Intermitten Production)
Proses produksi tidak terus menerus atau operasi seringkali terhenti guna mengubah alat-alat, pengaturan kembali alat-alat. Dan penyesuaian yang terus menerus diadakan sesuai dengan tuntutan produk yang akan dihasilkan.

      II.            Teknik

1.      Proses Ekstrakfif :  Suatu proses pengambilan langsung dari alam, seperti kayu, perikanan dan pertambangan.
2.      Proses Analitis : Proses memisahkan bahan-bahan, seperti minyak mentah menjadi minyak bersih.
3.      Proses Pengubahan : Proses perubahan bentuk, seperti alat-alat rumah tangga.
4.      Proses Sintesis : Proses mencampur dengan unsur-unsur lain, seperti bahan-bahan kimia.


v  PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN PRODUKSI

Dalam mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya, manajer produksi perlu membuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan upaya-upaya untuk mencapai tujuan, agar barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan sesuai dan tepat seperti yang diharapkan, yaitu tepat mutu (kualitas), tepat jumlah (kuantitas) dan tepat waktu, dengan biaya rendah.
Ditinjau dari kondisi keputusan yang ahrus diambil, terdapat empat macam pengambilan keputusan, yaitu :

1.      Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti (certainty)
2.      Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung risiko
3.      Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti (uncertainty)
4.      Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.

v  RUANG LINGKUP MANAJEMEN PRODUKSI

Manajemen produksi merupakan kegiatan yang cakupannya cukup luas, dimulai dari analisis dan penetapan keputusan sebelum dimulainya kegiatan produksi. Keputusan-keputusannya bisa berjangka panjang seperti keputusan-keputusan pada waktu penyiapan. Atau bisa juga berupa keputusan pelaksanaan kegiatan produksi serta pengoperasian yang pada umumnya berjangka pendek. Dengan demikian, manajemen produksi mencakup perancangan atau penyiapan sistem produksi serta pengoperasiannya.


v  FUNGSI SERTA SISTEM PRODUKSI DAN OPERASI

§  Fungsi Produksi dan Operasi

Secara umum fungsi produksi terkait dengan pertanggungjawaban dalam pengolahan dan perubahan masukan (input) menjadi keluaran (output) berupa barang atau jasa yang akan memberikan pendapatan bagi perusahaan. Berikut ini 4 fungsi terpenting dalam produksi dan operasi :
1.      Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan masukan.
2.      Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana berupa pengorganisasian yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
3.      Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu.
4.      Pengendalian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan yang sesuai dengan rencana, sehingga maksud dan tujuan penggunaan dan pengolahan masukan dapat dilaksanakan.


§  Sistem Produksi dan Operasi

Sistem Produksi dan Operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu, dan menyeluruh dalam pentransformasian masukan menjadi keluaran.


           
Sumber : Fuad, M. 2000. Pengantar Bisnis.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar