Kamis, 19 Januari 2012

Pengantar Bisnis

Bab IV
KEWIRASWASTAAN dan PERUSAHAAN KECIL
v  KEWIRASWASTAAN, WIRASWASTA, WIRASWASTAWAN

·         Kewiraswastaan (entrepreneurship) adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk berisiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha, untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil. Melalui upaya yang dijalankannya, yang bersangkutan merencanakan dan mengharapkan kompensasi dalam bentuk keuntungan di samping juga kepuasan.
Bidang usaha atau perusahaan yang dibangun oleh seseorang dengan kepribadian tertentu (wiraswatawan/entrepreneur) sebagai alternatif penyediaan lapangan kerja, minimal bagi si pemilik modal itu, kita sebut wiraswasta.
Sisi keuntungan berwiraswasta adalah kemungkinan untuk mengatur tingkat keuntungan yang diharapkan (semakin giat usaha dan waktu yang dicurahkan, akan semakin besar harapan perolehan keuntungannya), melatih ketajaman intuisi bisnis, meningkatkan sifat tanggung jawab terhadap dirinya sendiri, dan memiliki wewenang untuk memerintah dan mengelola karyawannya.
Sisi kerugian berwiraswasta adalah tanggung jawab yang besar terhadap kelangsungan usaha, perlunya menjaga relasi yang baik terhadap pihak-pihak terkait dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, menanggung beban akibat kerugian perusahaan, pencurahan waktu kerja, maupun bentuk pengorbanan lainnya yang berkaitan dengan keluarga.

·         Wiraswatawan yaitu menunjuk kepada pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih dari kebanyakan manusia pada umumnya, yaitu pribadi yang memiliki kemampuan untuk :
-          Berdiri di atas kekuasaan sendiri
-          Mengambil keputusan untuk diri sendiri
-          Menetapkan tujuan atas dasar pertimbangan sendiri
-          Menggerakkan perekonomian masyarakat untuk maju ke depan
-          Mengambil resiko
-          Memanfaatkan kesempatan usaha yang ada
-          Supel, mampu bergaul, mampu dan mau menerima kritik membangun, dan melakukan komunikasi yang efektif dengan orang lain
-          Mengkoordinasi pengelolaan penanaman modal atau sarana produksi

v  PERUSAHAAN KECIL DALAM LINGKUNGAN PERUSAHAAN
Perusahaan kecil memegang peranan penting dalam komunitas perusahaan swasta. Pengalaman di beberapa negara maju (Amerika, Jepang, Inggris) menunjukkan bahawa komunitas perusahaan kecil memberikan kontribusi yang perlu diperhitungkan di bidang produksi, pajak, penyedia lapangan kerja, dan lain sebagainya. Seringkali dari perusahaan kecil muncul gagasan-gagasan baru yang merupakan terobosan penting dalam kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan.
Perusahaan-perusahaan yang sekarang ini telah besar, seperti PT ASTRA Internasional pada mulanya dimulai dari kecil. Dengan kiat-kiat tertentu dari pelaku-pelaku bisnisnya, perusahaan kecil dapat berkembang dengan pesat menjadi perusahaan raksasa.

v  CIRI-CIRI PERUSAHAAN KECIL
Secara umum pengertian perusahaan kecil mengacu pada ciri-ciri berikut :

·         Manajemen berdiri sendiri. Pada umumnya, para manajer perusahaan kecil adalah juga pemilik. Dengan predikat yang disandang, mereka memiliki kebebasan luas untuk bertindak dan mengambil keputusan.
·         Manajemen modal terbatas. Pada umumnya, modal perusahaan kecil disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik, karena jumlah modal yang diperlukan relatif kecil dibandingkan modal yang diperlukan perusahaan-perusahaan besar.
·         Daerah operasinya lokal. Dalam hal ini majikan dan karyawan tinggal dalam suatu lingkungan yang berdekatan dengan letak perusahaan. Meskipun demikian, tidak berarti perusahaan kecil hanya melayani pasar setempat. Seringkali dijumpai, pemasaran perusahaan kecil bahkan mencapai lingkup nasional.
·         Ukuran secara keseluruhan relatif kecil. Penyelenggaraan di bidang operasinya tidak dominan.


v  KEUNTUNGAN PERUSAHAAN KECIL

Kebebasan dalam bertindak mengacu pada fleksibilitas gerak perusahaan dan kecepatannya dalam mengantisipasi perubahan tuntutan pasar. Hal ini lebih dimungkinkan dalam perusahaan kecil karena ruang lingkup layanan perusahaan relatif kecil, sehingga penyesuaian terhadap adopsi teknologi yang sesuai dengan kebutuuhan pasar dapat dilaksanakan dengan cepat.

v  KELEMAHAN PERUSAHAAN KECIL
Perusahaan kecil lebih mudah terpengaruh oleh perubahan situasi, kondisi ekonomi, persaingan, dan lokasi yang buruk. Kelemahan perusahaan kecil yang terutama berkaitan dengan spesialisasi, modal, dan jaminan pekerjaan terhadap karyawannya.
v  MENGEMBANGKAN PERUSAHAAN KECIL

Untuk mengembangkan perusahaan diperlukan pertimbangan yang matang terhadap tiga hal : profil pribadi (dalam kaitannya dengan kelayakan kredit, refrensi-refrensi, perinian pengalaman perusahaan), profil perusahaan (dalam kaitannya dengan sejarah, analisis tentang para pesaing dan pasar, dan analisis pulang pokok) serta pinjaman (dalam kaitannya dengan jumlah yang diminta, jenis pinjaman yang diminta dan ketentuan-ketentuan pembayaran).

v  KEGAGALAN PERUSAHAAN KECIL

Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab kegagalan perusahaan kecil. Sebagian penyebab kegagalan seperti kurangnya pengalaman manajemen, kurangnya modal, kurangnya kemampuan dalam promosi penjualan, ketidakmampuan untuk menagih piutang yang macet, penggunaan teknologi yang sudah ketinggalan zaman, dan kurangnya perencanaan perusahaan.
Berikut ini adalah tanda-tanda kegagalan perusahaan ditunjukkan oleh :
·         Peningkatan kerugian
·         Biaya operasi semakin meningkat
·         Perbandingan utang yang semakin tinggi
·         Penjualan yang menurun pada beberapa periode pembukaan
·         Penurunan dalam keuntungan
·         Pengurangan dalam modal kerja

Bila tanda-tanda kegagalan sudah mulai terlihat, perlu dilakukan beberapa tindakan perbaikan berikut :
·         Mengurangi biaya-biaya operasi
·         Berusaha untuk meningkatkan penjualan melalui perbaikan metode pemasaran maupun iklan
·         Peninjauan kembali kerugian-kerugian kredit untuk menghindari resiko-resiko buruk

Sumber : Fuad, M. 2000. Pengantar Bisnis.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar